UNTUK kesekian kalinya, kembali kita menghadapi siklus pergantian waktu.

Tahun 2010 baru saja kita tinggalkan, dan 2011 telah datang.

Hari ini adalah hari pertama 2011. Menengok ke belakang, satu tahun telah berlalu dan memandang ke depan satu tahun tengah menjelang. Yang telah terjadi pada 2010 tidak lagi bisa diubah dan yang akan terjadi pada 2011 belum dapat diketahui.

Yang dapat dilakukan adalah berharap agar di tahun yang baru ini kehidupan seluruh negeri menjadi jauh lebih baik. Untuk mewujudkan hal itu, semata berharap jelas tidak cukup. Ia harus didukung dengan rencana lebih baik, kinerja lebih produktif, suasana dan iklim lebih kondusif, komitmen lebih kuat, dan pengambilan keputusan lebih cepat, tegas, dan tepat serta jujur.

Di sinilah para pemimpin mengambil peranan. Karena, di tangan para pemimpinlah arah dan perjalanan bangsa ini ditentukan. Di tangan para pemimpin, keputusan-keputusan penting yang menyangkut hajat hidup seluruh penduduk negeri ini diambil.

Keputusan yang tepat, cepat, tegas, adil, dan kepentingan umum dari para pemimpin akan membuat kehidupan di negeri ini menjadi lebih baik. Sebaliknya keputusan yang lambat, ragu, korup, dan pro kepentingan sempit akan membuat bangsa ini menjadi semakin sakit.

Karena itu, jika selama 2010 para pemimpin baik di lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif belum menunjukkan kinerja optimal, sudah seharusnya pada tahun ini hal itu dapat diperbaiki dan ditingkatkan.

Di tahun yang baru ini, para pemimpin di pemerintahan mulai presiden, wakil presiden, beserta seluruh menteri kabinet, gubernur, bupati, camat, hingga kepala desa dan lurah serta seluruh aparat birokrasi yang menyertainya hendaknya semakin memprioritaskan kepentingan publik dan bukan kepentingan pribadi, keluarga, kongsi, ataupun koalisi dalam setiap pengambilan keputusan.

Demikian pula para pemimpin di lembaga legislatif dan yudikatif harus meningkatkan performa kinerja mereka baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pending matters yang mengganggu jalannya pelayanan publik yang telah terjadi di tahun 2010 harus dihindari dan ditiadakan pada 2011.

Karena itu, kasus-kasus besar yang mandeg pengusutannya pada 2010 harus diselesaikan dan dituntaskan tahun ini. Kasus Century, kasus mafia pajak Gayus Tambunan, dan kasus dugaan suap saat pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Gultom adalah contoh kasus besar yang selama 2010 dibiarkan jalan di tempat pengusutan dan penyelesaiannya.

Pada 2011, sudah seharusnya kasus-kasus itu diselesaikan dan dituntaskan dengan tetap mengutamakan rasa keadilan dan kebenaran.

Tahun 2010 telah berlalu. Cukup banyak yang telah dicapai, namun jauh lebih banyak lagi yang harus diraih pada 2011.

Semoga para pemimpin bangsa di negeri ini diberikan kekuatan dan kesadaran tentang krusialnya peran dan tanggung jawab mereka. Dan semoga para pemimpin diberikan kekuatan, kesuksesan, dan kearifan untuk membawa negara dan bangsa ini kepada kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat di tahun 2011.

Tahun berganti, para pemimpin datang dan pergi, tetapi bangsa ini seperti jalan di tempat. Sementara bangsa lain berjalan dengan laju kecepatan yang mengagumkan.

Kesalahan terbesar bangsa ini adalah tidak mau belajar dari masa lalu. Orang pintar adalah mereka yang setiap hari membuat kesalahan baru. Tetapi orang bodoh adalah mereka yang setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun melakukan kesalahan yang sama.

Semoga kita mau belajar dari masa lalu.(MI)


You can leave a response, or trackback from your own site.

Dokumentasi Ghurabba